–
Sopir truk di Purworejo yang menimpa para guru SD meninggal dunia itu malah mendapat berita negatif dari rumah sakit.
Insiden tragis terjadi di jalanan Provinsi Magelang–Purworejo, lebih spesifik lagi di area Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2025 sekitar jam 11 pagi. Kejadian ini menyeret dua jenis kendaraan yaitu sebuah truck pengangkut pasir dengan model dumping serta satu unit Kendaraan Pengangkut Pedesaan (Kopeda) yang sedang membawa beberapa penduduk setempat.
Bencana tersebut mengakibatkan 11 jiwa tewas dan sejumlah besar korban luka. Seseorang yang bersedia dikenali dengan nama samaran L menceritakan bahwa truk berjalan dari Magelang menuju Purworejo terdapat masalah pada mekanisme rem-nya.
Belakangan ini, manajemen rumah sakit memberikan berita tidak menyenangkan tentang kesehatan sang supir truk dari kecelakaan Purworejo yang menewaskan sebelas orang guru sekolah dasar. L (48), si pembuat truk yang menjadi bagian dari peristiwa tragis tersebut di daerah Purworejo, Jawa Tengah, telah dipastikan meninggal pada hari Jumat tanggal 9 Mei 2025 jam 05:08 pagi di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito, Yogyakarta.
Informasi tersebut di konfirmasi oleh Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan.
“Semua kembali kepada Allah, pasien yang diterima di RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo pada hari ini pukul 05:08 juga telah pulang,” katanya lewat pesan WhatsApp, Jumat (9/5/2025), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Banu menyatakan bahwa tim medis di rumah sakit belum bisa memberikan informasi lengkap tentang keadaan L.
“Pernyataan dokter saya masih tidak bisa memberikan informasi. Kami akan berdiskusi lebih dulu dengan pihak yang mengirimkan,” jelasnya.
Sebelumnya, L pernah menjalani rawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Tjitrowardojo Purworejo dan setelah itu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta untuk pengobatan lebih lanjut.
Insiden kecelakaan berlangsung pada Rabu (7/5/2025), yang terjadi di jalur Purworejo-Magelang, lebih spesifik lagi di desa Kalijambe, dalam distrik Bener, kabupaten Purworejo. Di sana, satu unit truk besar menabrak moda transportasi angkutan umum, menyebabkan 11 jiwa tewas akibat insiden ini.
Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano, menyatakan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh truk pengangkut barang yang tidak dapat dikendalikan dan kemudian menumbukkan diri ke dalam sebuah angkutan umum tipe angkot.
“Total ada 11 orang yang meninggal dunia dan 6 lainnya terluka,” demikian disampaikan Andry dalam konferensi persnya pada hari Kamis (8/5/2025).
Dia menyebutkan bahwa L, supir truk dari Bojonegoro yang terlibat dalam kecelakaan di Purworejo dan menewaskan sepuluh guru SD, menderita luka berat akibat insiden tersebut.
“Korbannya, yaitu Ladis (48), sang supir truk, sudah diarahkan ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta,” lanjutnya.
Menurut laporan dari Tribunnews.com, Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, yaitu Basuki, menyatakan bahwa upaya penyelamatan korban memerlukan waktu kurang lebih 45 menit. Dia juga mengungkapkan bahwa dalam operasi tersebut, tim gabungan mengalami kendala saat mereka berusaha memverifikasi apakah tak ada lagi korban yang tertimpa oleh truk rollover tersebut.
Memerlukan sekitar 45 menit untuk kita. Kesulitan utamanya adalah mengonfirmasi apakah terdapat korban yang tertimpa truk tersebut.
“Sesudah ditarik menggunakan derek dan truk berhasil diputar arahkan, proses evakuasi baru dilaporkan selesai,” terangnya saat berbicara dengan para jurnalis di tempat kejadian.
Pengungsian ini mencakup beragam kelompok seperti petugas SAR, tentara dari TNI, polisi dari Polri, dan juga banyak sukarelawan. Kontainer besar itu ditemukan dengan posisi terbalik di antara sisa-sisa gedung runtuh yang dulunya adalah sebuah kedai. Pada area belakang kontainer tersebut, tampaklah satu unit Kendaraan Operasi Darurat (Kopada) mengalami kerusakan parah karena dampak tabrakan kuat ketika insiden kecelakaan terjadi.
“Total korban tewas adalah sebelas orang, sedangkan enam lainnya berhasil diselamatkan dan kemudian di bawa ke rumah sakit,” tambah Basuki. (*)