Home / NEWS / Peresmian Pabrik AC Skala Rumah Tangga Pertama di Indonesia: Wamendag Dyah Roro Esti Sebut Ini Langkah Jitu dengan Dampak Besar

Peresmian Pabrik AC Skala Rumah Tangga Pertama di Indonesia: Wamendag Dyah Roro Esti Sebut Ini Langkah Jitu dengan Dampak Besar

Peresmian Pabrik AC Skala Rumah Tangga Pertama di Indonesia: Wamendag Dyah Roro Esti Sebut Ini Langkah Jitu dengan Dampak Besar



Penghasilan masal untuk perangkat pendingin ruangan tinggal akan dimulai di pabrik produksi berskala besar pertama di Indonesia. Perusahaan ini dikelola oleh PT Daikin Industries Indonesia (DIID). Diharapkan dengan adanya fasilitas terbaru tersebut, unit-unit perangkat pendingin ruangan yang dibuat secara lokal bisa diluncurkan ke pasaran Indonesia mulai bulan Juli tahun 2025.

Pada peresmian pabrik yang dilaksanakan di Cikarang, Kabupaten Bekasi pada pagi hari tersebut, juga hadir Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti. Menurutnya, investasi Daikin di Indonesia sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mendukung perkembangan industri lokal. Dia mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan kini sedang fokus pada tiga aspek penting yaitu menjaga stabilitas pasar dalam negeri, meningkatkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat bersaing secara internasional, serta memperbesar jangkauan ekspornya ke banyak negara lain.

“Menurut penilaian kami, investasi Daikin dengan mendirikan pabrik di Indonesia merupakan keputusan yang sangat tepat karena memiliki potensi signifikan untuk menghasilkan efek berganda. Saya berharap pabrik ini dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan sosial dan ekonomi, memperkokoh jaringan suplai dalam negeri, membuka peluang pekerjaan baru, serta mendorong percepatan Transfer Teknologi,” ungkap Dyah Roro.

Acara tersebut disusul dengan Upacara Pembukaan pada malam harinya di Jakarta, hadir oleh Wakil Menteri Industri Faisol Riza. Dalam kesempatannya berbicara, dia menekankan betapa pentingnya adanya fasilitas produksi baru ini untuk menghembuskan “angin segar” guna memperkuat usaha penurunan ketergantungan Indonesia atas impor unit pendingin rumah tangga, dimana angkanya diperkirakan akan mencapai USD 420,46 juta pada tahun 2024.

Menurut dia, pemerintah lewat Kementerian Perindustrian sedang gencarkan beberapa kebijakan penting, diantaranya adalah meningkatkan efisiensi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Selain itu juga dilakukan perombakan regulasi tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan diberlakukannya standar baru yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) yang menjadi syarat bagi produk elektronik dengan implementasi awal pada Juli tahun 2025 tersebut. “Melalui upaya-upaya ini, harapannya Daikin dapat ikut ambil bagian dalam mendukung pertambahan produksi lokal, misalnya dengan memulai proses pembuatan komponen vital seperti pompa pendingin udara yang sebelumnya harus dibeli dari negara asing,” ungkap Faisol Riza.

Selanjutnya, dia sangat yakin bahwa dengan adanya pabrik tersebut, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk maju dan bertransformasi menjadi kiblat produksi serta eksportir unit pendingin udara di pasaran ASEAN.

Sebaliknya, dalam pidato pembukaan pabrik, Representative Director, Ketua Dewan, dan CEO Daikin Industries, Ltd., Masanori Togawa menyatakan bahwa lokasi baru ini sangat vital bagi jalur pengembangan regional Daikin di wilayah Asia. “Indonesia adalah elemen utama dalam skema penyebaran bisnis kami di benua tersebut. Melalui instalasi manufaktur terbaru ini, kita bisa mendistribusi barang-barang ke pasaran lokal dengan efektivitas yang tinggi serta meningkatkan dominasi kita sebagai pemain utama di bidang teknologi AC baik di area Asia atau bahkan dunia,” katanya.

Togawa menjelaskan bahwa pengambilan keputusan dalam mendirikan pabrik pendingin ruangan bertaraf penuh pertama di Indonesia sesuai dengan taktik internasional perusahaannya yang senantiasa mengedepankan nilai dari hadir secara signifikan di tiap-tiap negeri dan daerah. Dia juga menegaskan, mirip dengan fasilitas produksi lainnya di penjuru dunia, pabrik baru ini di Indonesia bakal berfungsi menggunakan patokan mutu yang tak kalah baiknya.

Seperti halnya pernyataan Togawa, Direktur Utama Perwakilan, Presiden, dan Chief Operating Officer dari Daikin Industries, Ltd., Naofumi Takenaka menyampaikan tambahan bahwa dengan perekonomian Indonesia yang semakin maju, mereka melihat adanya peluang signifikan pada industri pendingin ruangan, terutama untuk segmen rumah tangga. “Kamilah bertujuan memperkenalkan produk-produk ‘Dibuat di Indonesia’ bermutu tinggi yang dirancang sesuai permintaan pasar tersebut dan turut berkembang bersama Indonesia selama beberapa tahun kedepannya,” ungkap Naofumi Takenaka.

Selain itu, Takenaka menggarisbawahi kepentingan vital pabrik tersebut dalam mendorong usaha pencapaian iklim hidup berkelanjutan. Struktur produksinya dibuat dengan konsep yang progresif.

Takenaka juga menyebutkan bahwa adanya pabrik tersebut bakal berdampak baik pada kemajuan masyarakat. Di luar pembuatan sekitar 2.500 posisi pekerjaan, fasilitas ini pun akan jadi tempat peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang terampil dan ahli dalam hal penyediaan solusi pernapasan.

Menjalankan operasi pabrik, Presiden Direktur PT Daikin Industries Indonesia (DIID), Khamhaeng Boonthavee, menyatakan bahwa fasilitas produksinya bekerja sesuai dengan standar serta aturan produksi yang berasal dari Jepang. Ia menjelaskan bahwa pencapaian tersebut terwujud melalui kerjasama intensif dan dukungan signifikan dari ketigabelas pusat produksi besar mereka, yakni Daikin di Jepang, Daikin di Thailand, dan Daikin di Malaysia.

Dengan kerjasama tersebut, PT Daikin Industries Indonesia (DIID) sudah membawa alat dan perlengkapan berbasis teknologi canggih guna memfasilitasi proses produksi pabrik, meliputi penggunaan Internet of Things (IoT) serta peralihan menuju sistem konsumsi daya yang lebih efisien. “Fasilitas manufaktur pendingin ruangan rumah berskala lengkap pertama di Indonesia ini dirancang dengan tujuan menciptakan barang-barang bermutu seragam secara internasional, sejalan dengan janji perusahaan dalam hal kualitas dan pembaruan,” ungkap Khamhaeng Boonthavee.

Direktur dari PT Daikin Industries Indonesia (DIID) serta PT Daikin Airconditioning Indonesia (DID), Budi Mulia, mengatakan tambahannya bahwa fasilitas produksi baru yang mampu membuat sampai 1,5 juta unit setahun ini akan fokus dalam pembuatan tiga jenis produk pendingin ruangan utama untuk rumah tangga. Prioritas produksinya adalah pada alat berteknologi inverter yang ramah terhadap penggunaan tenaga listrik dan juga memiliki dampak positif bagi lingkungan sekitar.

Dia menegaskan bahwa investasi tersebut merupakan bukti konkret dari partisipasinya dalam mendukung perkembangan sosial dan ekonomi di Indonesia. Berbekal kapabilitas produksi maksimal, gudang ini memberikan kesempatan lebih luas kepada beragam bidang usaha, terutama para pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), untuk mengambil peran sebagai mitra dagang di tanah air.

(*)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *