Home / NEWS / idan alexander bebas setelah dapat kewarganegaraan us, sandera lain mungkin diabaikan netanyahu

idan alexander bebas setelah dapat kewarganegaraan us, sandera lain mungkin diabaikan netanyahu

idan alexander bebas setelah dapat kewarganegaraan us, sandera lain mungkin diabaikan netanyahu

.CO.ID, GAZA – Hamas menyatakan pada Minggu (12/5/2025) bahwa mereka berencana untuk melepaskan tahanan bernama Idan Alexander, seorang warga dual citizenship Israel-Amerika, sebagai komponen dari negosiasi gencatan senjata di wilayah Gaza. Pernyataan organisasi ini menekankan bahwa langkah ini diputuskan usai serangkaian diskusi mendalam bersama pihak administrasi Amerika Serikat selama beberapa hari belakangan, dan dinyatakan “sangat berhasil”.

Hamas siap langsung melakukan negosiasi intensif guna meraih gencatan senjata abadi, pertukaran tawanan sesuai kesepakatan bersama, serta membentuk lembaga pemerintahan profesional dan mandiri di Gaza. Mereka menyebut bahwa skema semacam ini bakal menjamin kedamaian dan kestabilan dalam waktu lama sambil mendorong proses pembaruan infrastruktur dan penghapusan embargo oleh Israel.

Hamas menyambut baik usaha perdamaian dari Qatar, Mesir, dan Turki. Alexander, yang berdinas dalam satuan infanteri elite di sekitar perbatasan Gaza, dikenal sebagai tawanan Amerika Serikat terakhir yang masih hidup di Gaza.

Berdasarkan pengumuman tersebut, pembebassannya diharapkan dapat mendorong gencatan senjata, menghidupkan kembali lintasan perbatasan, serta mempermudah bantuan humaniter mencapai Gaza. Menurut laporan media Israel, pembebasannya dalam waktu 48 jam mendatang diprediksi akan membuat Israel menyetujui gencatan senjata bahkan jika hanya berlangsung selama beberapa jam saja.

Dalam sebuah pernyataan tersendiri, kantor perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan mereka telah mendapatkan kabar dari Amerika Serikat yang menunjukkan niat baik Hamas untuk melepaskan Alexander tanpa ada persyaratan ataupun tawar-menawar apapun.

Kantor itu juga mengatakan bahwa pembebasan Alexander diharapkan akan membuka jalan bagi negosiasi untuk membebaskan sandera lainnya, berdasarkan usulan utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, yang telah disetujui oleh Israel. Disebutkan dalam pernyataan itu, Israel sedang menunggu pelaksanaan pembebasan tersebut.

“Menurut kebijakan Israel, negosiasi akan terus dilanjuti walaupun dalam situasi perang, sambil berkomitment sepenuhnya untuk mencapai seluruh tujuan dari peperangan,” demikian tertulis dalam pernyataan tersebut.

 

Pemerintah yang dipimpin Benjamin Netanyahu menghadapi kritik setelah menginformasikan niat mereka untuk membebaskan penyandera bernama Idan Alexander yang dikendalikan oleh Hamas. Ringkasan ini disampaikan oleh
Jerusalem Post
Pada Minggu (12/5/2025), Pemerintah Israel dianggap tidak menempatkan pembebasan sandera sebagai prioritas utama.

“Shocked dan kesal dengan situasi Israel di bawah kepemimpinan yang tidak baik dan sudah kehilangan kontrol terhadap takdir mereka sendiri,” ungkap Yonathan Shamriz, kakak kandung Alon, melalui postingan di X pada hari Minggu kemarin.

Dia mengatakan bahwa keluarga-keluarga sandera saat ini merasa “tiada pihak yang dapat dipercaya” di “suatu negeri yang semestinya membela serta menjaga keluarga dan buah hati mereka.”

Ketua Opisisi, Yair Lapid menulis pesan di platform X yang menyatakan: “Informasi tentang diskusi langsung antara Hamas dengan Amerika Serikat merupakan suatu kekalahan diplomatis yang memalukan bagi pemerintah Israel serta para petingginya. Mereka yang menjadi sandera ini termasuk bagian dari kami, dan kewajiban untuk membawa mereka kembali ada pada bahu pemerintah.”

Sebagai tambahan, Yair Golan, yang merupakan juru bicara untuk Partai Demokrat, mengatakan hal tersebut.
Radio 103FM,
“Kenyataannya, demi mengekstradisi (Idan) Alexander, orang yang secara mukjizat dianugerahi kewarganegaraan Amerika Serikat, kita terpaksa mengandalkan sesuatu yang sangat merendahkan dan memalukan. Hal ini merupakan suatu malu bagi negara Israel,” ujar Golan.

“Gilan Golan mengaku kekurangan kata-kata untuk mendeskripsikan situasi di mana seorang tentara dari IDF diremehkan oleh pemerintah Israel dan terpaksa mengandalkan bantuan presiden Amerika Serikat agar bisa dilepaskan,” tambahnya.

 

Beberapa warga yang tinggal di perbatasan Gaza mengatakan, bahwa saat pengumuman pembebasan Alexander dirilis memunculkan kelegaan, keluarga para sandera yang lain juga merasa diabakan oleh pemerintah Israel. Sharon Kalderon, seorang warga Kibbutz Sufa yang saudaranya bernama Ofer dibebaskan oleh Hamas pada Februari lalu mengatakan, “Tidak ada kebahagiaan yang melebihi pembebasan sandera dari neraka. Kami senang dan bahagia kepada keluarga Alexander.  Dan tetap, tidak masuk akal seorang prajurit IDF dibebaskan karena dia memegang kewarganegaraan AS, sementara Negara Israel, yang mengirimnya ke sana (Gaza), sibuk dengan kesepakatan koalisi dan skandal absurd. Setelah pembebasan Idan, kita harus membawa pulang semua sandera.”

Sementara, warga Be’eri, Avivit John, mengatakan, pemerintah Israel menempatkan para sandera di priroitas paling bawah. Menurutnya, tidak ada keinginan nyata dari pemerintah untuk mencapai kesepakatan pelepasan sandera.

Rilis terakhir ini berkat Presiden Trump, tidak ke pada Perdana Menteri Netanyahu. Kami meminta pembebasan seluruh tawanan, bukan hanya warga negara Amerika Serikat saja. Keterangan dari pemerintahan tentang para tawan itu hanya sejauh ini.
lip service
“Keselamatan penyandera saat gencatan senjata,” kata Avivit.

Warga Netiv Ha’asara, Maayan Shneor menekankan, “Masing-masing individu yang bebas merupakan alam semesta tersendiri bagi dirinya masing-masing; akan tetapi pada hari ini perasaanku bercabang dua. Ada seorang tebusan tanpa kebangsaan Israel yang lemah dalam penjara dan hal tersebut memecahkan hatiku. Kita merayakan kepulangan Idan dengan sukacita, tapi kita turut prihatin atas nasib para sandera lainnya. Segala upaya harus dikerahkan agar semua dapat kembali.”

 
Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *