,
Jakarta
–
Google
mengeluarkan program langganan baru yang mencakup seluruh jenis akses ke produk-produk berteknologi kecerdasan buatan
AI
Pada hari Selasa, tanggal 20 Mei 2025, Shimrit Ben Yair yang merupakan wakil presiden dari Google Photos dan Google One menyebutkan bahwa langganan paket untuk mendapatkan akses ke teknologi AI buatan Google saat itu hanya dapat digunakan di Amerika Serikat.
“
Google AI Ultra
Tersedia hari ini di Amerika Serikat dengan harga US$ 249,99 per bulan (kira-kira Rp 4,9 juta). Mereka menawarkan diskon 50% untuk tiga bulan awal bagi pelanggan baru. Layanan ini akan segera diluncurkan ke lebih banyak negara,” tulisnya pada blog Google, Senin, 19 Mei 2025.
Paket langganan ini memberikan akses lengkap ke seluruh model AI bersama dengan fitur-fitur premium dari Google. Dengan rinciannya, konsumen dapat menggunakan semua opsi dalam aplikasi Gemini, Flow, Whisk, NotebookLM, Project Mariner, dan YouTube Premium. Tambahan lagi, mereka memiliki kesempatan untuk memperoleh akses penuh terhadap Gemini di platform seperti Gmail, Docs, Vids, dan lebih banyak layanan lainnya; juga termasuk adalah akses ke Gemini melalui browser Chrome. Paket tersebut mencakup ruang simpan hingga 30 TB di Google Photos, Drive, dan Gmail.
Google AI Ultra adalah langganan kelas atas selanjutnya untuk mengakses kecerdasan buatan tingkat lanjutan yang disediakan oleh Google, menyusul di belakang paket Google AI Pro. Peluncuran fitur ini dilakukan secara serentak pada acara utama tahunan para pembuat produk teknologi yakni Google I/O 2025.
Shimrit menyebutkan bahwa Google AI Pro bakal memperoleh hak akses lebih lanjut ke Gemini dalam browser Chrome serta aplikasi buatan film berbasis AI pada platform Flow. Saat ini, aplikasi Flow telah disematkan fitur model Veo 2. Keuntungan tersebut awalnya hanya tersedia bagi para pengguna AS sebelum nantinya direalisasikan untuk mencakup banyak wilayah lainnya.
“Selain untuk mahasiswa di Amerika Serikat, kami juga menghadirkan akses gratis ke Google AI Pro selama satu tahun ajaran bagi pelajar yang berada di Jepang, Brasil, Indonesia, dan Inggris,” jelasnya.
