Bisakah kebiasaan berkelakuan tidak setia lenyap? Ini adalah pertanyaan yang kerapkali dibahas oleh banyak orang, terutama mengingat pandangan umum bahwa perselingkungan hanya merupakan “saling memberi kesenangan” dalam sebuah hubungan rumah tangga yang harmonis.
Akan tetapi, pemikiran semacam itu dapat dengan mudah menyebabkan kekeliruan. Pelanggaran tersebut, meskipun dalam berbagai wujud dan alasan, tetap saja merupakan suatu tindakan pengkhianatan atau pelanggaran aturan, apakah hal ini diketahui oleh pasangan atau sebaliknya.
Dr Boyke menyatakan bahwa tingkat kedewasaan individu serta mutu ibadahnya sangat mempengaruhi dalam penghentian perilaku berselingkang.
Pertanyaan tentang kebiasaan berselingkuh yang mungkin menghilangkan dapat dibahas oleh seksolog Dr Boyke, sebagaimana dilaporkan
Dari saluran YouTube Klinik Pasutri, Senin (19/5/2025).
Bisakah perilaku berselingkuh dihilangkan atau malah menjadi kebiasaan? Memang benar, beberapa orang berpendapat bahwa perselingkuan dapat memberikan rasa manis pada sebuah hubungan yang harmonis, sementara pendapat lain menyebut hal tersebut.
Namun pada dasarnya berselingkuh merupakan sebuah bentuk kecurangan. Meskipun kamu berpikir ‘yang terpenting keluargaku tetap utuh dan pasanganku tidak mengetahuinya’, hal tersebut tetap dianggap sebagai suatu tindakan curang,” ungkap Dr Boyke.
Selanjutnya, bisakah kebiasaan berselingkuh menghilangkan? Jawabannya adalah: memang dapat hilang.
Habit itu bisa hilang sejalan dengan pertambahan usia orang, tanpa memandang jenis kelamin, terlebih lagi soal kesetaraan emosi serta peningkatan ketaatan beribadah atau kehidupan rohaninya.
“Kecenderungan berselingkuh dapat berkurang seiring pertambahan kedewasaan individu, baik laki-laki maupun perempuan, terlebih lagi ketika mereka semakin matang dalam melaksanakan ibadah agama,” jelas Dr Boyke.
Semakin seseorang tumbuh menjadi pribadi yang bijaksana dan memiliki pemahaman agama yang kuat, biasanya keinginan untuk berselingkuh pun akan semakin berkurang.
“Kalau seorang itu makin matang, makin bijaksana, makin agamanya makin baik, biasanya sih keinginan untuk berselingkuh itu juga kurang,” sambungnya.
Di samping itu, tingkat kedewasaan serta pemahaman masing-masing pasangannya pun memiliki dampak yang signifikan.
Hubungan yang stabil dan penuh pengertian umumnya lebih kokoh dan kurang berisiko terjadinya hasrat selingkuh.
Maka dari itu, pandangan bahwa berselingkuh merupakan perilaku yang tak dapat diperbaiki adalah salah.
Dengan perkembangan diri yang sesuai, kebiasaan itu sebenarnya dapat ditiadakan.
“Maka, jika disebutkan bahwa itu merupakan kebiasaan yang tidak dapat dihilangkan, hal tersebut pun keliru,” menambahkan Dr Boyke.
Rahasia Membangun Keluarga yang Serasi, Dr Boyke Ungkapkan Keempat Poin Penting untuk PARA ORANG TUA MENIKAH
Seksolog dr Boyke memberikan tips untuk mencapai kehidupan berumah tangga yang harmonis dan cukup sederhana bagi pasangan suami istri.
Rumah tangga yang damai dan berbahagia adalah keinginan semua pasangan suami istri atau pasutri yang mengalaminya.
Untuk menciptakan keluarga yang damai dan sejatera bukanlah tugas satu pihak saja tapi harus menjadi tanggung jawab bersama mereka berdua.
Sebagaimana telah kita pahami, tiap pasangan suami istri mempunyai dinamika hubungan masing-masing yang unik.
Ketika mengarungi kehidupan rumah tangga, tentu selalu ada masalah.
Masalah-masalah yang perlu diatasi untuk membentuk keluarga yang harmonis juga berbeda-beda.
Walaupun begitu, tak ada ruginya menguji saran yang sudah diterapkan oleh banyak pasangan serasi dengan pernikahan penuh kebahagiaan mereka.
Kunci rumah tangga harmonis
Menjadikan keluarga serasi merupakan pekerjaan seumur hidup yang kadang sulit dijalankan oleh suami istri.
Akan tetapi, Anda dapat mengusahakan terwujudnya rumah tangga yang harmonis melalui saran-saran dari Dr Boyke di bawah ini.
Menurut laporan dari akun Instagram @horn.indonesia, berikut ini adalah langkah-langkah untuk mencapai kebahagiaan rumah tangga menurut Dr Boyke.
1. Bahagia dengan apa yang anda punya
Menurut Dr Boyke, rahasia untuk memiliki rumah tangga yang harmonis adalah dengan mensyukuri hal-hal yang Anda miliki.
Jangan membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain atau membayangkan kehidupan percintaanmu mirip seperti yang ada di dalam film.
2. Saling terbuka
Seorang pasangan suami istri perlu menunjukkan keaslian mereka satu sama lain.
Saling buka-bukaan sejauh yang Anda bisa, dan temukan metode untuk berbagi kisah dengan pasangan Anda.
Jauhi menutupi hal apa pun terhadap kekasihmu.
3. Mampu utarakan masalah
Pasti terdapat tantangan dalam sebuah perkawinan.
Percayakan diri Anda untuk membahas setiap permasalahan, tidak peduli betapa kecilnya, baik itu hal-hal ringan, urusan keuangan, hingga pertanyaan-pertanyaan rumah tangga; lalu bantu satu sama lain dalam mencari solusinya.
4. Tidak ada rasa benci atau pengetahuan akan kesalahan
Apa pun tantangan yang muncul, atasi semuanya dengan tenang dan jernih.
Setelah menyelesaikan permasalahan, biarkanlah berlalu, hidupkan hari-hari Anda tanpa rasa benci, dan jangan selalu mengingatnya kembali.
(/Firdha Ustin)