JAKARTA,
– Presiden RI Prabowo Subianto dengan detail membahas tentang adanya kekuatan luar negeri yang tak menghendaki Indonesia menjadi negara yang tangguh pada perayaan Ulang Tahun Keberadaan Pancasila tahun 2025.
Di samping itu, Prabowo juga menegur pejabat-pejabat yang mencuri dana milik rakyat agar segera membersihkan diri.
Prabowo menyampaikan hal itu ketika bertindak sebagai inspektur upacara pada Acara Peringatan Ulang Tahun Ke-70 Pancasila 2025 di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Pada kesempatan itu, turut hadir berbagai pemimpin nasional dan pejabat kementerian, termasuk Try Sutrisno, Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla, sampai Gibran Rakabuming Raka.
Menghadap mereka, Prabowo mengungkapkan ketidakpuasannya terkait dengan etika para petinggi negara dan perwakilan rakyat yang belum lepas dari praktik suap-menyuap.
Lalu dia menyeru kepada para petinggi yang terlibat dalam penggelapan dana publik agar mengundurkan diri, kemudian Prabowo lah yang secara resmi memberhentikannya.
Berikut adalah seluruh teks pidato Prabowo pada peringatan Hari Kelahiran Pancasila tahun 2025:
Pertama-tama, mari kita terus-menerus menyampaikan puja dan rasa syukur kepada Sang Pencipta Yang Esa, sang Khalik Agung yang menguasai jagad semesta ini, karena berbagai nikmat yang telah dikirimkan kepada kami, untuk kesehatan serta ketenangan yang senantiasa dilimpahkan kepada semua warga negara Indonesia.
Sehingga kita hari ini dapat bersama-sama memperingati hari peringatan Hari Lahir Pancasila di tempat yang bersejarah ini, di tahun 2025 ini.
Kepada saudara-saudara semua, di hari ini kita menyambut kembali peringatan Hari Kelahiran Pancasila, sebuah momentum dan kejadian penting dalam sejarah. Pada masa penyusunan falsafah Negara kita, para pendiri bangsa berhasil menciptakan kesepakatan nasional yang luar biasa. Ini adalah pencapaian gemilang bagi masyarakat Indonesia yang patut kita hargai.
Rakyat Indonesia yang telah digariskan untuk bersatu meskipun tersebar di ribuan kepulauname laut dan mencakup ratusan suku serta memiliki keyakinan religius bervariasi dan ragam dialek lokal, tetapi melalui kebijaksanaan para pendiri negara kita, kita mampu bersatu. Mampu bersatu dalam keragaman, bersatu dalam keberagaman, berbeda namun satu.
Kepada saudara-saudara semua, ternyata Pancasilalah yang telah memungkinkan kita tetap bersatu menghadapi arus perubahan global yang dipenuhi ketidakinangan.
Tema dari peringatan hari ini adalah menguatkan ideologi Pancasila dalam mendukung visi Indonesia besar. Tema tersebut bukan sekadar undangan tetapi juga menjadi komitmen kolektif kami untuk menjamin bahwa arah bangsa menuju seratus tahun kemerdekaannya diwarnai oleh prinsip-prinsip Pancasila. Ideologi fundamental negara ini sudah terbukti berhasil melindungi persatuan serta keutuhan negeri kita melewati berbagai masa-masa sulit sepanjang bertahun-tahun.
Kepada saudara-saudara semua, saat ini dunia menghadapi ketidakstabilan global, dipenuhi oleh perselisihan antar kekuatan besar, berbagai macam tantangan akibat globalisasi dan pergeseran teknologi serta dinamika masyarakat yang pesat, dimana mereka yang memiliki kekuatan cenderung mendesak kelompok lain agar tunduk pada kemauannya.
Indonesia perlu tetap bertahan saudara-saudara semua. Mari berterima kasih karena saat ini kita telah menyaksikan bagaimana Indonesia menjadi negara keempat dengan populasi tertinggi di planet ini. Di samping itu, negeri kita juga termasuk dalam 16 besar perekonomian global dan setiap tahunnya semakin mendekati posisi lebih kuat lagi.
Kepada saudara-saudara semua, saat ini kita makin menyadari betapa besarnya harta karun yang dimiliki. Namun demikian, kita perlu mengakui bahwa terdapat berbagai kelemahan dan masih banyak rintangan yang dihadapi.
Kekurangan kita terutama menurut pendapat saya adalah sikap mental para elite bangsa, terutama mereka-mereka yang pegang jabatan-jabatan penting sebagai wakil rakyat, sebagai utusan rakyat, dan sebagai mandataris rakyat.
Sebagai Presiden Republik Indonesia, saya mengamati bahwa masih ada terlalu banyak pelanggaran aturan, korupsi, dan pemalsuan data yang terjadi di dalam lembaga pemerintah serta di tengah para pejabat berwenang.
Saya gunakan momen istimewa ini, tepat pada hari ulang tahun kelahiran Pancasila, sebagai peluang untuk menyerukan dan mengundang semua pihak yang dipercayakan oleh rakyat, mari kita pulihkan prinsip-prinsip Pancasila serta nilai-nilai mulia dari kemerdekaan negeri kita. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk melakukan introspeksi diri dan meningkatkan berbagai aspek sistem kami sendiri.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengatakan bahwa dalam momen istimewa seperti hari besar ini, sebagaimana yang menjadi kewajiban saya sebagai wakil dari rakyat, sudahkah saya bersumpah di depan masyarakat untuk memperteguh Undang-Undang Dasar serta seluruh peraturan perundang-undangan di negara republik ini. Dan InsyaAllah, saya akan menjalankan janji itu tanpa keraguan apapun.
Sekali lagi saya menasihati dan meminta kepada mereka agar tidak meremehkan eksistensi negeri ini, tidak berpikir bahwa negara ini dapat diabaikan, tidak boleh ada yang mencoba-coba untuk memanfaatkannya, dan tentunya NKRI tidak bisa diremehkan atau dipalsukan dengan tipuan apapun.
Sekali lagi dan sekali lagi, di lokasi penting ini, mewakili penduduk Indonesia, saya menghimbau seluruh elemen dari setiap institusi untuk segera melakukan perbaikan dan pembersihan diri. Sebab negara siap bertindak.
Negara kita tangguh, orang-orang yang tak loyal terhadap negara akan kami eliminasi tanpa keraguan dan tanpa pandang bulu, baik itu dari keluarga apa pun, partai apapun, atau suku manapun.
Orang-orang yang tidak setia pada negara, yang mengabaikan hukum, atau yang menyalahi konstitusi, akan ditindaklanjuti oleh kami.
Kepada saudara-saudara semua, mari kita hindari menjadikan Pancasila hanya sebagai semboyan atau kata-kata kosong. Kekayaan negeri ini sangat melimpah, dan seharusnya setiap warga negara dapat menikmatinya. Setiap pelanggaran serta pemborosan perlu diakhiri.
Setiap pegawai yang tak dapat menjalankan kewajibannya dengan optimal disarankan untuk mengundurkan diri sebelum saya mencopot mereka.
Saya meyakini sepenuhnya bahwa pada masa kritis ini bagi bangsa Indonesia yang menghadapi berbagai tantangan dunia, kami perlu menjadi lebih tangguh lagi. Keberanian kita dapat terwujud apabila seluruh elemen masyarakat menyatu dengan solidaritas yang tinggi.
Hanya dengan negeri kita bebas dari kecurangan korupsi, pembohongan, serta tipu daya lah kita dapat menjadi kuat.
Menurut saya, itulah poin utama dari pesan yang ingin disampaikan. Mari kita ajak seluruh warga negara Indonesia untuk berdampingan dengan harmonis, di mana perbedaan tidak boleh menjadikannya sebagai alasan pertikaian.
Inilah yang selalu diharapkan oleh negara-negara asing: kekuatan-kekuatan yang tidak menyukai kedigdayaan Indonesia atau kemakmuran Indonesia.
Selama berabad-abad mereka muncul dan terus memecah belah kita hingga saat ini. Menggunakan uang, mereka mendanai lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk menciptakan perpecahan di antara kita. Mereka menyebut dirinya sebagai pemelihara demokrasi, hak asasi manusia, serta kebebasan pers; namun yang mereka maksud adalah versi kepemilikan mereka atas hal-hal tersebut.
Saya bukanlah yang mendorong rakyat Indonesia untuk meragukan negara-negara lain. Kami tak seharusnya menjadi korban manipulasi dari siapa pun. Mari kita selalu ingat pesan pendirik kami, bahwa bangsa Indonesia perlu bertahan dengan kekuatan kita sendiri.
Kepada saudara-saudara semua, para pemimpin kami adalah manusia, mereka memiliki banyak kekurangan dan kesalahan.
Namun, mari kita tidak pernah melupakan bahwa sesekalipun kita harus mengingat kontribusi-kontribusinya, jangan sampai kita menyia-nyiakan capaian-capainya, termasuk seluruh pencapaian para pemimpin kita, seiring dengan hal ini kita juga mempelajari kesalahannya.
Kesetiaan kami pada Pancasila dan komitmen kepada NKRI harus dipertahankan oleh semua orang, khususnya pemimpin-pemimpin. Baik itu pemimpin di tingkat nasional, propinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga desa, mereka perlu menjaga kepercayaan masyarakat dengan tidak menipu atau mengambil keuntungan pribadi atas harta benda rakyat.
Jika tak sanggup, sebaiknya jangan bergabung dengan pemerintah. Dan jika enggan berkhidmat untuk rakyat, lebih baik tidak menerima kuasanya dari tangan rakyat.
Mari kita pastikan bahwa Pancasila tetap bernyawa, Pancasila tak hanya menjadi semboyan belaka. Kita jangan tinggal diam ketika prinsip-prinsip kita dirugikan. Harus ada upaya untuk memelihara, mengamankan serta menyebarluaskan norma-norma itu sehingga bangsa ini bisa terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Keberkahan kami memang luar biasa, saya sangat percaya bahwa di masa depan tidak terlalu jauh, kita akan tumbuh menjadi sebuah negeri yang kuat, hal tersebut merupakan kepercayaanku.
Keberkahan kami sekali lagi amatlah melimpah, namun ada begitu banyak pencuri yang menguras harta negara. Oleh karena itu, saya berkomitmen untuk menyehatkannya kembali.
Saya mengharapkan dukungan dari seluruh warga negara Indonesia, khususnya dari semua pihak, utamanya generasi muda. Kita sebagai bagian dari generasi yang tidak lama lagi akan menyerahkan tongkat estafet, melakukan hal ini demi masa depan anak-anak serta cucu-cucu kita.
Saat ini kami bertarung untuk menumpas suap agar Anda menerima bangsa dengan kondisi yang lebih baik, semakin tangguh, tanpa adanya kemiskinan di Indonesia, dan tak terjadi kelaparan di negeri ini. Ayo kita bergabung tanda tunda lagi, apabila melihat para petinggi atau pemimpin melakukan pelanggaran, laporlah!
Kini dengan adanya teknologi, seluruh warga di kampung dapat memanfaatkan perangkat elektronik. Bila ditemukan indikasi pelanggaran, langsung tayangkan saja, tolak segala bentuk penyimpangan, dan jangan biarkan petugas melakukan kebijakan semena-mena sesuai kemauannya sendiri.
Menurut pendapat saya, ini adalah pesan utama yang ingin disampaikan: merdekalah pancasila, sukseskan Indonesia, mari kita mengenang pengorbanan para tokoh perjuangan dan pahlawan kita dengan mempersembahkan segalanya bagi negara.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom salve om, santi-santi om, salam kebajikan, salam Pancasila! Merdeka! Merdeka! Merdeka! Terima kasih.